Kemenangan Anies Bukti SBY Ahli Strategi
Kemenangan Anies Bukti SBY Ahli Strategi - Pilkada DKI telah selesai dan tinggal menunggu hasil dari KPU Jakarta. Berakhirnya Pilkada dengan telah di lakukan pungutan suara dan dari hasil hitung cepat telah menempatkan Anies Sandi Sebagai Pemenang dalam Pilkada Ini. Kemenangan Anies Sandi juga setidaknya kemenangan bagi Prabowo Subianto, Dan Kemenangan Anis Sandi adalah kekalahan Megawati dan pengukuhan kepada SBY sebagai ahli Strategi.
Loh kenapa SBY bisa dikatakan sebagai ahli Strategi bukankan anaknya yang bernama agus sudah kalah dalam putaran pertama. Ini Alasan kenapa SBY Sebagai Ahli Strategi.
Loh kenapa SBY bisa dikatakan sebagai ahli Strategi bukankan anaknya yang bernama agus sudah kalah dalam putaran pertama. Ini Alasan kenapa SBY Sebagai Ahli Strategi.
Nama agus putra SBY ahli strategi terkenal bukan karena politik tetapi lebih karena dia seorang tentara dan menantu dari mantan gebenur BI.Penunjukan Agus di saat karier Tentara nya sedang moncer bukan sekedar ambisi pingin jadi gebenur tetapi mempunyai alasan tersendiri dan alasanya ingin menghadang Pilkada DKI hanya di Ikuti Oleh dua Pasang Calon.
Pada Saat Detik detik terakhir nama Agus Muncul sebagai Calon gebenur, SBY ahli strategi sudah mengerti apabila Pilkada DKI akan menjadi Ajang pertarungan Megawati dan Prabowo. Dan Posisi tersebut tidak menguntungkan bagi SBY.
SBY tidak bisa mendukung untuk dua calon yang di ajukan megawati dan Prabowo. Karena SBY ingin juga partai berlambang Mercy miliknya juga kembali berkibar setelah terkena beberapa Badai.
Hampir semua fihak menyayangkan keputusan SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang bersama tiga parpol lainnya menyatakan mengusung Mayor Agus sebagai calon Gubernur dari koalisi Cikeas.
Tetapi dibalik semua itu terdapat pertimbangan-pertimbangan yang apabila diukur dari 9 komponen intelijen strategis, terdapat sebuah perhitungan dan rencana besarnya yang matang dan apik.
Pertama, sebagai ayah, SBY ahli strategi jelas berhitung tentang masa depan anak-anaknya, masa depan partainya dan juga masa depannya. Tetapi sebagai mantan presiden dua periode, masa depan bangsa dan negara ini juga menjadi beban pemikirannya, terlebih melihat kondisi masa kini. Apabila kita tinjau dari sisi positif nampaknya terpaksa SBY merubah apa yang pernah disampaikannya.
Saat masih menjabat sebagai presiden, dalam pengarahannya kepada taruna, pengasuh, dan perwira TNI-Polri di Graha Samudra Bumi Moro, Markas Komando Armada Kawasan Timur, Surabaya, Presiden SBY mengatakan adalah hal wajar dan benar apabila seorang prajurit berkeinginan untuk menjadi jenderal, laksamana atau marsekal, demi pengabdian yang lebih luas lagi kepada negara.
"Yang tidak benar kalau kalian memasuki akademi TNI Polisi lantas cita-citanya ingin menjadi bupati, waikota, gubernur, pengusaha, dan lain-lain. Tidak tepat," katanya. Sebanyak 1.092 taruna akademi TNi dan Polri lulusan tahun 2009 akan dilantik dan mengucapkan sumpah atau prasetya perwira (praspa) di Dermaga Ujung, Markas Komando Armada Kawasan Timur, Surabaya, pada Rabu 23 Desember 2009 dalam upacara pelantikan yang dipimpin oleh Presiden SBY.
Nah, kenapa kini justru anaknya sendiri yang demikian bersinar diputus karir militernya dan diarahkan untuk menjadi gubernur sipil. Disinilah sebagai Ayah, SBY melihat bahwa Agus kini sudah berusia 38 tahun, dan untuk menjadi pemimpin di TNI jelas butuh waktu sekitar 8 hingga 10 tahun.
Waktu itu terlalu lama dan penitian karir militer jelas akan semakin berat persaingannya. Dengan pertimbangan diterjunkan ke wilayah politik, dimana bekal keilmuwan Agus dinilainya cukup, apabila nanti jadi, maka cukup belajar yang tidak terlalu lama dan dengan didampingi Sylviana Murni yang sudah faseh dalam alam pemda, SBY ahli strategi yakin Agus akan mampu.
Di lain sisi, nampaknya SBY melihat bahwa pada Partai Demokrat tidak ada kader yang menonjol dan mumpuni yang dapat menggantikannya. Pilihannya adalah Agus, disini artinya kalaupun nanti kalah, Agus akan ditarik menjadi pemimpin Partai Demokrat. Paling tidak dengan dikiprahkan sebagai balon Gubernur DKI, nama Agus akan mulai populer. Bisa dan mungkin saja, terbersit sebuah cita-cita apabila sikon politik memungkinkan pada pilpres 2019, Agus ikut tampil paling tidak sebagai Cawapres atau bahkan mungkin Capres.
Jadi sebenarnya kesimpulan dimajukannya Agus adalah sebuah pemikiran wajar, yaitu proses regenerasi keluarga Cikeas untuk masa depan. SBY kini berusia 67 tahun, jelas mulai lelah berpolitik, jadi apa salahnya agak mundur sedikit, tidak ikut bermain di politik praktis. Oleh karena itu, Agus diharapkannya sebagai troef card baik di partai, keluarga maupun bangsanya. Kiprah Agus dengan pangkat Pamen yang sudah masuk spotting Panglima AB Australia, sebagai The Young Future Leader jelas hebat.
Dan Strategi SBY kembali Menegaskan Bahwa Megawati akan selalu Kalah melawan SBY. Itulah Kehebatan dari seorang SBY.
SBY tidak bisa mendukung untuk dua calon yang di ajukan megawati dan Prabowo. Karena SBY ingin juga partai berlambang Mercy miliknya juga kembali berkibar setelah terkena beberapa Badai.
Hampir semua fihak menyayangkan keputusan SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang bersama tiga parpol lainnya menyatakan mengusung Mayor Agus sebagai calon Gubernur dari koalisi Cikeas.
Tetapi dibalik semua itu terdapat pertimbangan-pertimbangan yang apabila diukur dari 9 komponen intelijen strategis, terdapat sebuah perhitungan dan rencana besarnya yang matang dan apik.
Pertama, sebagai ayah, SBY ahli strategi jelas berhitung tentang masa depan anak-anaknya, masa depan partainya dan juga masa depannya. Tetapi sebagai mantan presiden dua periode, masa depan bangsa dan negara ini juga menjadi beban pemikirannya, terlebih melihat kondisi masa kini. Apabila kita tinjau dari sisi positif nampaknya terpaksa SBY merubah apa yang pernah disampaikannya.
Saat masih menjabat sebagai presiden, dalam pengarahannya kepada taruna, pengasuh, dan perwira TNI-Polri di Graha Samudra Bumi Moro, Markas Komando Armada Kawasan Timur, Surabaya, Presiden SBY mengatakan adalah hal wajar dan benar apabila seorang prajurit berkeinginan untuk menjadi jenderal, laksamana atau marsekal, demi pengabdian yang lebih luas lagi kepada negara.
"Yang tidak benar kalau kalian memasuki akademi TNI Polisi lantas cita-citanya ingin menjadi bupati, waikota, gubernur, pengusaha, dan lain-lain. Tidak tepat," katanya. Sebanyak 1.092 taruna akademi TNi dan Polri lulusan tahun 2009 akan dilantik dan mengucapkan sumpah atau prasetya perwira (praspa) di Dermaga Ujung, Markas Komando Armada Kawasan Timur, Surabaya, pada Rabu 23 Desember 2009 dalam upacara pelantikan yang dipimpin oleh Presiden SBY.
Nah, kenapa kini justru anaknya sendiri yang demikian bersinar diputus karir militernya dan diarahkan untuk menjadi gubernur sipil. Disinilah sebagai Ayah, SBY melihat bahwa Agus kini sudah berusia 38 tahun, dan untuk menjadi pemimpin di TNI jelas butuh waktu sekitar 8 hingga 10 tahun.
Waktu itu terlalu lama dan penitian karir militer jelas akan semakin berat persaingannya. Dengan pertimbangan diterjunkan ke wilayah politik, dimana bekal keilmuwan Agus dinilainya cukup, apabila nanti jadi, maka cukup belajar yang tidak terlalu lama dan dengan didampingi Sylviana Murni yang sudah faseh dalam alam pemda, SBY ahli strategi yakin Agus akan mampu.
Di lain sisi, nampaknya SBY melihat bahwa pada Partai Demokrat tidak ada kader yang menonjol dan mumpuni yang dapat menggantikannya. Pilihannya adalah Agus, disini artinya kalaupun nanti kalah, Agus akan ditarik menjadi pemimpin Partai Demokrat. Paling tidak dengan dikiprahkan sebagai balon Gubernur DKI, nama Agus akan mulai populer. Bisa dan mungkin saja, terbersit sebuah cita-cita apabila sikon politik memungkinkan pada pilpres 2019, Agus ikut tampil paling tidak sebagai Cawapres atau bahkan mungkin Capres.
Jadi sebenarnya kesimpulan dimajukannya Agus adalah sebuah pemikiran wajar, yaitu proses regenerasi keluarga Cikeas untuk masa depan. SBY kini berusia 67 tahun, jelas mulai lelah berpolitik, jadi apa salahnya agak mundur sedikit, tidak ikut bermain di politik praktis. Oleh karena itu, Agus diharapkannya sebagai troef card baik di partai, keluarga maupun bangsanya. Kiprah Agus dengan pangkat Pamen yang sudah masuk spotting Panglima AB Australia, sebagai The Young Future Leader jelas hebat.
Dan Strategi SBY kembali Menegaskan Bahwa Megawati akan selalu Kalah melawan SBY. Itulah Kehebatan dari seorang SBY.
Kemenangan Anies Bukti SBY Ahli Strategi
0 Response to "Kemenangan Anies Bukti SBY Ahli Strategi"
Post a Comment