Jawaban Cerdas dan Tegas Neno warisman terkait Kasus AL Maidah 51
Neno warisman |
Neno warisman begitu
marah dan berapi api menanggapi pernyataan media yang mainstrean membela ahok.
Pernyataan media mainstream itu mengatakan kalau ahli bahasa mengatakan bahwa
ahok tidak melakukan penistaan agama. Dari sisi bahasa ahok hanya melakukan komunikasi
dengan konstituennya. Yang nama berbicara tetaplah berkomunikasi dan komunikasi
dengan konstituennya adalah menyampaikan pesan bahwa p[ara konstituennya itu di
bohongi oleh surat almaidah. Itulah bahwa ahok memang mengungkapkan bahasa
kominikasi tetapi komunikasi untuk menistakan agama.
Telepas dari
tersangkanya ahok, kini muncul satu lagi singa betina yang bernama Neno
warisman. Yang bergitu tegas mengatakan media jangan suka memelintir berita
yang ada. Bahwa ahok adalah penista agama itu sudah jelas dikatakan oleh
ahlinya baik Itu Ulama dalam MUI dan organisasi Organisasi seperti NU,
Muhammadiyah, HTI, Dan FPI. Lalu siapa lagi yang bisa mengatakan ya dan tidak.
Kalau masalah kesehatan maka dokter ahlinya, kalau masalah islam maka ulama lah
ahlinya.
Neno warisman adalah
sosok wanita yang pada tahun 80-an terkenal sebagai artis dan penyanyi, tetapi
pasca aksi bela islam 411 neno warisman menjadi salah satu srikandi yang siap
berjihad dan membela ulama dan Islam. Lahir di banyuwangi pada tanggal 21 juni
1964, Usia tidak menjadikan beliau untuk berbicara tegas dan berapi api.Neno melanjutkan
ucapan Ahok itu dapat dikaji melalui teori linguistik generatif. Di mana dalam
teori tersebut ada bagian yang menjelaskan bahwa seseorang dalam berbicara
senada dengan tindakannya. "Orang berbicara itu tidak mungkin enggak
pakai niat kecuali dia gila atau ngigau. Dan dia tidak mungkin berbicara tanpa
tujuan,
Berbicara itu sama dengan bertindak. Misalnya akad nikah. Akad nikah itu
tindakan berbicara saya terima nikahnya makanya dengan tindakan berbicara itu
yang haram menjadi halal," ujar Neno di Mabes Polri, Jakarta Selatan,
Selasa (15/11).Jadi dalam teori
kesadaran niat itu, lanjutnya, ada tiga hal yang perlu dipahami dalam kasus
ujaran Ahok perihal Al Maidah 51. Pertama pengungkapan ekspresi bahwa bila
seseorang mengatakan sesuatu maka memang sesuai antara hati dan
pikirannya. "Kalau enggak sama maka dia berdusta.
Jadi itu adalah
ekspresi bahasa, ekspresi niat," ujarnya.Yang kedua
lanjutnya, dia meyakini apa yang telah diucapkannya. Artinya bahwa Ahok memang
berniat untuk mengatakan apa yang sudah diucapkannya terkait Al Maidah ayat 51.
"Dibohongin pakai ayat Al Maidah macam-macam itu artinya dia sudah berniat
untuk mengatakan hal tersebut," ujar dia.Yang ketiga masih
kata Neno, communication intention. Jadi ada upaya untuk berusaha mempengaruhi
seseorang melalui ucapannya. Artinya kata Neno, Ahok ingin orang-orang
mengikuti ucapannya terkait penafsirannya tentang surat Al Maidah 51.
Sedangkan saat
ditanyakan bagaimana polemik antara penggunaan kata "pakai" dalam
ujaran Ahok tersebut. Menurutnya kata pakai baik digunakan atau tidak, tidak
mempengaruhi subtansi bahwa Ahok memang telah melakukan tindak penistaan
terhadap agama Islam."(Pakai)
menurut ahli bahasa tidak mengganggu substansi karena ada nature dibohongi itu
negatif, sedangkan Alquran itu positif. Dibohongi Alquran itu enggak
bisa," paparnya.
"Semua syarat
itu mendudukkan Ahok menista agama. Secara kebahasaan memiliki syarat menista
agama," ujar dia
0 Response to "Jawaban Cerdas dan Tegas Neno warisman terkait Kasus AL Maidah 51"
Post a Comment