Selamat ulang tahun buat kota Jakarta

Ulang Tahun Jakarta

Selamat ulang tahun buat kota Jakarta. Ibukota Indonesia yang merayakan ulang tahun ke 490 tahun. Bulan ini adalah bulan yang spesial buat Jakarta. Selain berulang tahun ke-490 juga ulang tahun sebagai ucapan selamat datang kepada gebenur dan wakil gebenur yang baru anies sandi. Walaupun dalam peresmian pembukaann ulang tahun bukan anies sandi melainkan oleh djarot yang menjadi gebenur sebelum di serah terima jabatan. 

Ulang tahun Jakarta tepatnya lahir pada 22 Juni 1527. Sudah banyak peristiwa bersejarah tertorehkan pada kota yang sudah beberapa kali berganti nama itu, dari batavia, Sunda Kelapa, Jayakarta, hingga Jakarta. Sudah banyak revolusi sosial terjadi di ibukota NKRI ini. Lalu bagaimana dengan "revolusi" kotanya sendiri? dari mulai ekonomi,sosial dan budayanya.

Jakarta selama ini adalah magnet bagi para Urbanisasi. Para Pelaku urbanisasi biasanya berasal dari daerah-daerah yang minus; baik minus pendidikan, minus lapangan pekerjaan, minus kawasan industri dan belanja, dan minus-minus lainnya. Maka dari itu, pemko daerah jakarta yang didatangi pelaku urban ini saban tahun sebaiknya melakukan komunikasi dengan pemda asal pelaku urbanisasi. Komunikasi itu suatu bentuk pencegahaan bukan hanya sekedar razia ktp dan penggusuran saja

Saat ini moment untuk komunikasi dan koordinasi dengan pemda penyumbang urbanisasi sudah sangat tepat. Karena momen mudik dan lebaran sehingga para urbanisasi sedang berada di daerah asal.

Pemda asal pelaku urbanisasi seyogyanya berkolaborasi dengan pihak swasta dalam menciptakan lapangan pekerjaan baru, industri baru dan semacamnya. Sehingga laju urbanisasi yang selalu meningkat tiap tahun dapat direm dan direduksi. Trennya harus dibalik, menjadi "de-urbanisasi"; bahwa sesungguhnya di daerah tak kalah punya banyak peluang lapangan kerja. 

Pemerintah pusat bisa menggerakkan universitas untuk membuat program pemberdayaan masyarakat desa. Pemerintah Jakarta bisa menyediakan dana untuk pendampingan masyrakat penyalur urbanisasi. Mahasiswa dipersiapkan menjadi business leader untuk perubahan masyarakat desa dalam menggerakkan sentra pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, pertukangan, industri mebel, industri kerajinan, dan sebagainya. Hal ini bukan tidak mungkin, karena sudah banyak para mahasiswa mahasiswa yang memajukan daerahnya sendiri.

Perguruan tinggi bai negeri atau swasta di Indonesia seharusnya memperbanyak melahirkan orang-orang semacam itu. Orang orang yang bermental entrepreneur dan motivator. Bukan menginspirasi dan membesarkan daftar panjang antrian CPNS pasca kelulusan mereka dari perguruan tinggi. Miris dan sedih bila melihat antrian panjang para pencari kerja. Dan banyak mahasiswa yang tidak mempergunakan ilmunya untuk dunia kerja. Seperti Contoh mahasiswa perikanan malah bekerja di Perusahaan keuangan, Mahasiswa Teknik bekerja di sales, Mahasiswa ekonomi bekerja jadi sopir. Ada apa dengan semua itu?

Semoga dengan pemberdayaan wilayah penyumbang urbanisasi maka di harapkan  kota Jakarta mampu berevolusi secara damai, menjadi human city (kota yang manusiawi), ecocity (hijau berhawa sejuk), dan tentunya lively city (hidup dan nyaman ditinggali). Semoga! Dirgahayu, Jakarta!

Share this post