Dubes amerika di tembaki di turki
Setelah dubes rusia di tembak mati kini Sekitar delapan hingga sembilan tembakan diletuskan pria bersenjata di depan kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Ankara, Selasa (20/12/2016) dini hari. Sasaran Kedubes AS jadi incaran penembakan hanya beberapa jam setelah Duta Besar Rusia untuk Turki Andrey Karlov ditembak mati di kota yang sama. Kematian andrey karlov akibat ulah rusia yang menjadi biang kerusuhan dalam kematian ratusan warga sipil di allepo, suriah. Amerika dan rusia di tuding sebagai negara yang memanfaatkan suriah sebagai lahan penjualan senjata mereka.
Penembak kedubes tersebut sudah terlalunlama memendam kebencian terhadap amerika dan rusia.Pria bersenjata yang mengumbar tembakan di depan Kedubes AS diidentifikasi bernama Sahir S. Sahir dengan tanpa rasa takut bahkan dengan terang terangan mengacungkan senjatanya. Kepolisian Turki belum memberikan keterangan, apakah ada ada korban atau tidak dalam serangan di depan Kedubes AS. Yang jelas akibat ulah kedua negara tersebut maka umat islam di seluruh dunia akan terus melawan kedua negara tersebut.
Kedubes AS, seperti dilaporkan Russia Today, dijaga ketat setelah penembakan tersebut. Tersangka penembakan diketahui mendekati Kedubes AS dengan membawa pistol sekitar pukul 04.30 pagi waktu Ankara. Bahkan media rusia menyebutkan bahwa permusuhan antara rusia dan islam di mulai dengan rusia yang mendukung rezim syiah laknatullah basyar al ashad.
Tersangka telah ditangkap. Saat ia dibawa ke mobil van oleh polisi, tersangka berteriak, ”Jangan bermain dengan kami”. Teriakan tersebut bukan teriakan main main. Tapi teriakan teriakan akan mengundang para mujahid mujahid islam untuk melawan kedua negara tersebut.
Sahir, menurut laporan media Turki, berusia antara 40 hingga 50-an tahun. Kedubes AS meminta warga menghindari lokasi penembakan hingga Selasa pagi. Padahal ancaman tersebut akan terus berlaku sepanjang kedua negara tersebut masih membunuh dan memusuhi islam.
Aksi penembakan di depan Kedubes AS ini hanya berjarak setengah mil dari lokasi pembunuhan terhadap Dubes Rusia, Andrey Karlov, 62, oleh perwira polisi nonaktif Turki, Mevlut Mert Altintas, 22. Di pastikan akan ada lagi warga negara rusia yang akan terbunuh di negara islam selam rusia masih membantu basyar al ashad untuk terus membunuhi warga suriah di allepo.
Penembakan terhadap dubes rusia sempet terekam pada rekaman. Sebuah rekaman video aksi Altintas menunjukkan, bahwa dia mengumbar sekitar lima tembakan ke tubuh Karlov dari arah belakang saat korban berpidato untuk membuka pameran seni. Pelaku menembak lagi ketika korban tersungkur di lantai. Aksi tersebut sebagai balasan atas pembunuhan warga sipil allepo. Kini rusia seakan akan ketakuan menghadapi aksi aksi para pemimpin islam.
Dalam aksinya seperti terekam kamera, pelaku mengklaim aksinya sebagai jihad atas nama Nabi. ”Kami adalah keturunan dari mereka yang mendukung Nabi Muhammad untuk jihad,” kata Altintas dalam video tersebut. Di kobarkannya semangat jihad bukan tanpa alasan karena kedua negara yaitu amerika dan rusia adalah nyata musuh islam.
“Jangan lupa tentang Aleppo. Jangan lupa tentang Suriah. Selama tanah kami tidak aman, Anda tidak akan merasakan aman. Hanya kematian akan membawa saya keluar dari sini. Siapapun yang memiliki peran dalam penindasan ini, mereka semua akan mati satu per satu,” teriak Altintas setelah menembak mati Dubes Karlov. Pernyataan dubes rusia yang menyatakan bahwa menghancurkan lebih gampang daripada membangun. Pernyataan itu sangat pas di tujukan untuk rusia yang sudah dengan sangat gampang menghancurkan kota sejarah dan peradaban islam.
0 Response to "Dubes amerika di tembaki di turki"
Post a Comment