Ruhut di pecat, demokrat selamat

Kabar pemecatan seorang ruhut situmpol mungkin sudah tak asing dan bisa diprediksi oleh masyarakat. Sosok ruhut memang selalu kontroversi. Kadang membela partainya kadang tidak membela partai. Sosok yang selalu mengaku aku sebagai anak emas SBY akhirnya di tendang oleh SBY juga. Di kalangan DPP Demokrat pemecatan Ruhut disambut dengan sorak sorai bergembira. Mereka menilai manuver ruhut tidak mencerminkan kebijakan DPP bahkan partai demokrat sendiri. Lebih banyak kepentingan pribadi daripada kepentingan partai apalagi kepentingan masyarakat.

Ruhut di pecat, demokrat selamat. Ungkapan itu setidaknya bisa menggambarkan alasan pemecatan ruhut. Saat ini demokrat memang lagi turun jauh. Tingkat elektabilitas pasca lengsernya SBY menjadi masalah tersendiri, Apabila bila tidak diselamatkan bukan tak mungkin partai pemenang akan menjadi partai gurem atau partai pecundang. Dan untuk menyelamatkan demokrat salah satunya dengan memecat ruhut.

Seperti dalam kasus yang terbaru di mana Demokrat dengan lantang dan tegas tidak mendukung AHOK tapi sebagai kader dan deputi komunikasi parai demokra ruhut dengan terang terangan mendukung ahok, Setidaknya langkah ruhut sangat mengganggu kerja dari DPD di Jakarta. Bahkan ruhut di nilai oleh kalangan sebagai pencitraan disaat partai demokrat sedang memperbaiki diri pasca gelombang bersih bersih yang berimbas ke partai demokrat sendiri.

Perjalanan karier ruhut bukan tanpa cela. Selain berpindah pindah induk semang juga selalu mencari kesalahan teman seperjuangan di partai dia duduki. Kita juga bisa melihat bagaimana ruhut memuja muja seorang jokowi. Padahal sebelum memuja jokowi dia begitu antusias memuja bahkan mendewakan SBY. SBY lengser, Jokowi bertengger. Sungguh keputusan yang sangat tepat dengan memecat seorang ruhut.

Nama ruhut terkenal karena propesi artis dan pengacara. Bukan terkenal karena politukus yang berfikir mandiri untuk kepentingan partai dan masyarakat. Namun yang lebih menyedihkan adalah pemecatan hanya melalui SMS. Sesuatu yang sangat menyedihkan dimana permasalahan besar hanya di selesaikan dengan ketikan jari melalui SMS. Harga diri seorang ruhut yang menganggap partai demokrat sebagai partai terakhir mungkin jelas seperti terbuang.

Yang jelas bagi ruhut untuk saat ini berjuang idak harus lewat partai. Lewat Idependent juga bisa. Emang yang mau milih ruhut independen itu siapa?pertanyaan yang haru jelas juga.

Share this post