Antara mudik dan lebaran, ini bedanya
Lebaran identik dengan hari raya idulfitri atau hari raya kemenangan umat islam. Dimana umat islam telah melewati sebulan lamanya melakukan aktifitas berpuasa. Lebaran dijadikan momentum untuk umat islam agar bisa terus menjaga silaturrahmi bersama keluarga. Kita bisa melihat bagaimana perjuangan masyarakat agar bisa ketemu dengan para kerabat dan handai taulan. Mereka harus rela berdesak desakan demi selembar tiket perjalanan pulang. Mereka juga harus rela berjam jam ditengah jalan karena mengalami kemacetan.
Fenomena mudik lebaran di indonesia memang sangatlah unik dan hanya ada di Indonesia saja. Di negara lain mereka tidak mengenal istilah lebaran. Bahkan di negara arab pun tak seramai di Indonesia. Kita bisa melihat sekitar satu minggu menjelan lebaran bagaimana suasana keramaian mulai berpindah. Dikira seperti Jakarta momentum lebaran seperti kota mati suri. Karena sebagai masyarakat Jakarta bukanlah asli Jakarta melainkan berasal dari perantauan.
Sebenarnya tradisi mudik sudah ada sejak jaman majapahit. Dahulu para perantau dari majapahit harus pulang mudik untuk membersihkan makam para leluhur. Hal ini dilakukan karena masyarakat majapahit percaya bahwa roh leluhur bisa mendatangkan rejeki dan keselamatan. Dan tradisi menjenguk makam masih bisa terjaga saat ini walaupun dari segi niat menjenguk makam leluhur tidak meminta rejeki hanya membersihkan makam dan mendoakan arwah leluhur.
Dahulu antara mudik dan lebaran tidak ada kaitannya. Karena dari segi bahasa kata mudik berasal dari singkatan bahasa jawa yang berbunyi mulih silikon atau pulang sebentar. Sedangkan arti dari lebaran sendiri dari kata lembaran anyar atau halaman baru. Kini karena mayoritas di Indonesia penduduk nya muslim maka fenemena mulih dilik bisa terus kita rasakan sampai hari ini
0 Response to "Antara mudik dan lebaran, ini bedanya"
Post a Comment