Jalanan Sepi DIi Hidupku
Jalanan Sepi DIi Hidupku - Jalanan sepi dan basah, kawan. Tetapi, lampu-lampu jalanan kiranya masih menyala kala itu, aku merasakan dingin yang menusuk tulang. Hujan sudah selesai, tetapi udara tentu saja sangat dingin.aku terbaring di teras sebuah musholla di terminal bus pulo gadung dengan cemas yang deras menggerayangi perasaan. Hari ini9 adalah pertama kali aku menginjakkan diri kejakarta,
Aku sudah membulatkan tekad untuk mencari pekerjaan dikota di Kecemasan makin deras, sukar dibendung. aku sering mengalami kecemasan. Tapi kali ini baru akualami sepanjang hidup.
Aku sudah membulatkan tekad untuk mencari pekerjaan dikota di Kecemasan makin deras, sukar dibendung. aku sering mengalami kecemasan. Tapi kali ini baru akualami sepanjang hidup.
aku urung membakar sisa rokok yang tinggal sebatang-batangnya. Dimasukkannya kembali rokok itu ke dalam saku jaket. Taksi yang diharapkan lewat dan membawanya pergi dari tempat itu tak juga muncul. Udara dingin terasa semakin menghisap tenaga dan denyut nadinya serupa terik matahari menghisap embun di pagi hari. Ia meraba dadanya, seakan mengukur kemampuannya bertahan.
Di langit bulan direnggut lapisan awan tebal. Sisa hujan menggenang di jalan berlubang, sesekali berkilau tersiram cahaya lampu. Tak ada suara angin atau gonggongan anjing. Hanya sesekali, lamat, suara kersik daun kering yang putus dari tangkainya melayang tenang sebelum hinggap di badan jalan yang betul-betul lengang seperti kuburan.
0 Response to "Jalanan Sepi DIi Hidupku"
Post a Comment